Hot Spring Tepi Jalan

Entah memang sudah pernah kesini sebelumnya atau hanya sekedar pernah mendengar cerita dari orang lain, Kak Ade, salah satu teman saya mengajak kami menikmati berendam air panas di sebuah pemandian alami. Uniknya, hot spring terbuka alias tanpa dinding dan atap ini terletak di salah satu tepi jalan di Kayu Laut, Panyabungan Selatan. Saya tidak melihat satu papan nama pun, jadi saya tidak yakin apa nama dari pemandian ini. Pengelola resmi juga tidak ada karena sifatnya yang memang bukan sengaja dibangun oleh manusia dan dibuka untuk umum. Ukuran tempat pemandiannya sendiri sangat kecil, tidak lebih dari 5 orang dewasa adalah jumlah yang pas jika ingin berendam dengan nyaman.

Terletak di area yang cukup tinggi, pemandangan yang disuguhkan selama perjalanan benar-benar indah dan menyejukkan mata. Jaringan yang benar-benar tidak stabil pun harus kita hadapi sesampai disana; yang justru baik karena kita tidak perlu repot-repot memikirkan perkembangan sosial media, pesan whatsapp yang tidak putusnya perlu dibaca atau dibalas, atau jari-jari tangan yang sudah kecanduan untuk scrolling layar gawai. Jadi perhatian kita habiskan sepenuhnya untuk mengobrol di tengah menikmati air panas yang tingkat suhunya sangat pas dengan suhu udara sekitarnya yang rendah. Selesai berendam, teh manis panas dan Pop Mie panas bisa jadi pilihan yang tepat.

Hanya ada sebuah warung sederhana tepat di sebelah air panas yang kamar mandinya bisa kita gunakan untuk berganti pakaian. Kalau saya tidak salah ingat, kita tidak dipungut biaya apapun untuk berendam tapi silahkan dagangan abang warung untuk dilariskan, ya 😊
Hot spring ini terbuka, tanpa dinding dan atap karena benar-benar sumber mata air alami. Pakaian yang dikenakan selama berendam pun benar-benar harus disesuaikan kelayakannya.
Kalau ingin berendam di sini, kita seperti berlomba dengan pengunjung lain karena tempatnya yang sangat mini. Pengunjung yang datang pun sepertinya banyak pengendara yang sedang lewat dan ingin rehat sejenak. Untungnya saat kami sampai, belum ada yang berendam jadi airnya masih bersih. Memang sudah pas pilihan kami untuk berangkat pagi-pagi. Karena kami keenakan berendam, tiap ada pengunjung yang ingin singgah, kami pun mendongakkan kepala sebagai tanda bak air panas ini sedang dikuasai.

Air panasnya sepertinya berasal dari Gunung Sorik Marapi, gunung berapi aktif di Mandailing Natal. Airnya tidak berwarna dan tidak berbau sehingga nyaman sekali untuk berendam lama-lama. Kalau bukan karena tidak enak hati dengan pengunjung yang gonta-ganti orang tapi terus mengurungkan niatnya karena kami belum juga selesai, mungkin kami mau lebih lama lagi berendam saking nyamannya.
Pemandangan dari tempat berendam

0 comments