Kopi Saba

Dalam bahasa Mandailing, Saba berarti sawah. Terletak di dekat persawahan yang sangat luas, nama Kopi Saba memang cocok didapuk untuk warung kopi millennial ini.

Sebagai orang-orang yang tidak pernah berusaha untuk menikmati kopi bahkan sekedar untuk menyesap barang mencicipi, saya dan teman-teman saya tetap penasaran dengan Kopi Saba yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Secara fotonya juga ramai wara-wiri karena pernah diposting oleh sebuah akun wisata di Instagram.

Intel alias Indomie Telur. Pesanan paling aman

Menuju Panyabungan Selatan tepat di area persawahan, tiba lah kami di sebuah warung kopi yang ternyata ukurannya cukup minimalis tapi masih bisa menampung setiap pengunjung yang datang.

Bukan kopi, yang kami pesan justru banana shake

Saking mininya, kita bahkan duduk dekat sekali dengan meja barista yang tidak hanya digunakan untuk meracik kopi tapi jenis minuman yang lain. Cafénya tidak berdinding, jadi kita bisa menikmati pesanan sambil memandang padi yang terpampang sejauh mata memandang. Sayangnya di waktu kunjungan kami, turun hujan dan padi baru saja dipanen sehingga yang terpampang di depan kami jauh berbeda dengan foto yang banyak kami lihat di sosial media. Ya, setidaknya itu bisa jadi alasan untuk datang lagi lain kali.

Salah satu sisi bagian sawah yang baru dipanen