Suara sirine ambulance yang perlahan mendekat semakin memperjelas bahwa sore itu akan diumumkan berita duka cita. Enni yang sedang berkunjung ke rumah saya pun kelihatan gelisah dan was-was dengan pertanda kemalangan yang berhenti dekat sekali dengan deretan rumah kami. Bertanya dengan tetangga sekaligus teman kerja yang rumahnya di depan rumah saya, dapatlah kami kabar bahwa yang sedang berduka adalah seorang bapak, seorang rekan yang belum lama pindah tugas ke kampus kami.
Bergegas ke rumah duka, bersalaman dengan tuan rumah sembari menyampaikan rasa belasungkawa, akhirnya kami tau ceritanya. Anak beliau, yang tadi dibawa dengan mobil jenazah, beberapa jam yang lalu tenggelam saat bermain di kolam ikan buatan di dekat rumahnya.
Mata sang ayah tidak terlalu terlihat basah berurai air mata tapi raut wajahnya jelas benar-benar tertekan dan penuh penyesalan. Dengan lembut beliau berbicara dengan anak perempuan yang mungkin si sulung di rumah, "Kan sudah Ayah bilang, jangan main di kolam. Itu bahaya."
Anak laki-laki yang sepertinya putra satu-satunya sekaligus anak ke dua, menjelaskan kalau dia hanya main di pinggir tapi yang lain main ke tengah. Sang Ibu yang memangku dua gadis kecilnya, tanpa menaikkan suara namun tetap meneteskan air mata menjawab penjelasan anaknya sambil menunjuk tubuh putrinya yang seakan tertidur pulas, "Lihat, adek sudah nggak ada."
Saya hanya bisa melantunkan doa sekedarnya, semampunya. Selebihnya saya memperhatikan kedua orang tua yang menanggung duka besar ibarat langit menindih badan keduanya. Menyesal? Apa yang hendak disesalkan. Jika memang Allah kehendaki usia kita berakhir di suatu tempat, maka diarahkan-Nya lah langkah kaki kita ke tempat itu. Marah? Semua anak, semua disayang, siapa yang hendak disalahkan.
Semoga Allah tempatkan gadis kecil itu di sisi-Nya yang terindah. Semoga Allah gantikan duka kedua Ibu dan Bapaknya dengan suka cita dan syurga sebagai ganjaran atas kesabarannya. Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya lah kita akan kembali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments