Weekly Journal #1

Rasanya perlu, ya, saya membuat jurnal mingguan untuk melihat perkembangan diri saya ke seminggu belakang, apa saja yang saya lalui, dan bagaimana hari-hari saya berjalan. Apakah lancar sesuai harapan ataukah justru menghadapi beberapa hambatan. Semoga ini bisa jadi kebiasaan baru yang konsisten saya lakukan ke depan untuk bahan introspeksi karena pasti ada banyak hal yang mesti saya perbaiki.

Weekly Journal ini juga ingin saya jadikan catatan rutin untuk saya melihat dan mengingat bahwa begitu banyak yang harus saya syukuri. Bahkan kesehatan fisik dan mental yang saya miliki saat mengetik jurnal ini sendiri adalah anugerah yang indah dari Tuhan.

Alhamdulillah, minggu ke tiga Mei saya lalui dengan begitu banyak hal yang patut saya syukuri walau masih ada saja yang dikeluhkan. Sebenarnya apa pun itu, rasa syukur tetap harus saya panjatkan. Hanya saja kesusahan sedikit saja sering kali membuat saya lupa bahwa itu tidak seberapa dengan begitu banyak hal menyenangkan lain yang terjadi dengan frekuensi lebih tinggi.

Pekerjaan dan Rumah

Sudah hampir sebulan penuh saya menjalani work from home, salah satu berkah di masa pandemi corona yang mengizinkan saya bekerja sembari berkumpul kembali bersama keluarga. Di saat saya sering kali tanpa sadar mengeluh soal letihnya harus menanggungjawabi pekerjaan di rumah sekaligus menanggungjawabi beban tugas pekerjaan saya sendiri. Sebab Uwak yang biasa datang untuk membereskan rumah dan mengasuh keponakan saya selama mama mereka bekerja tidak bisa masuk dikarenakan sakit. Tapi satu kalimat "Untung ada Tate Lia" saja bisa menyejukkan sekali di telinga saya.

Bukan saya haus pujian, bukan juga sengaja bekerja karena dilihat orang. Tapi kalimat itu cukup menghibur sekaligus juga sangat menegur. Bukankah orang yang paling baik adalah orang yang banyak bermanfaat bagi orang lain? Dalam hal ini justru bukan orang lain melainkan keluarga saya sendiri, keponakan-keponakan yang sebenarnya juga anak-anak saya sendiri, kakak saya sendiri, terlebih Nande, Ibu saya sendiri.

Bersilahturahmi dengan Sahabat

Di minggu ini saya sempatkan bertemu dengan sahabat-sahabat saya sejak SMA, Laila dan Auliya yang masing-masing sampai sekarang kami panggil Chang dan Auau. Sahabat karib itu memang seberapa jarang pun kita berjumpa, sekalinya bertemu tetap saja rasanya seperti setiap hari bersama seperti di masa sekolah dulu.
Makan siang dengan Chang di Ayam Jingkrak khas Perbaungan
Ayam bakar jingkrak untuk Chang
Ayan jingkrak original untuk saya

Kembali ke Panyabungan

Senin besok akan menjadi hari pertama kami work from office kembali dan seperti biasa, hari Minggu malam Senin seperti ini akan saya habiskan semalaman di perjalanan menuju Panyabungan. Saya cukup terkejut ternyata harga tiketnya naik padahal armada transportasi lain menerapkan harga normal. Tapi Alhamdulillah, saya dapat nomor tempat duduk yang nyaman padahal biasanya dapat nomor besar alias hampir di bagian tengah ke belakang.
Layar yang biasanya memutar video musik berlatar cerah.

Sekian,

0 comments